Untuk "Menang" Organisasi perlu Strategi
Mapping atau peta strategi adalah
suatu alat yang digunakan organisasi untuk membantu menterjemahkan strategi
organisasi kedalam bentuk yang lebih visual. Hampir semua perusahaan yang
menjalankan balance scorecard pasti telah membuat peta strategi tingkat
perusahaan sampai dengan tingkat divisi atau departemen. Namun, di dalam
beberapa kali workshop dan seminar publik, masih banyak perusahaan yang masih
menanyakan bagaimana cara paling sederhana untuk mengukur kualitas suatu peta
strategi yang dibuat oleh divisi atau departemen di dalam perusahaan.
Proses
pembuatan peta strategi divisi atau departemen harus memperhatikan dua hal.
Hal Pertama adalah:
“Vertical alignment” artinya
peta strategi divisi atau departemen harus selalu mengaju pada peta strategi
struktur yang ada diatasnya, yaitu peta strategi tingkat organisasi|
Perusahaan.
Hal Kedua adalah:
“Horizontal alignment” artinya bahwa peta strategi divisi
atau departemen harus memperhatikan dan mengakomodasi kepentingan divisi atau
departemen yang lain.
Biasanya hampir tidak ada masalah yang berarti ketika suatu
divisi atau departemen melakukan penyelarasan secara vertikal. Masalah yang
timbul adalah ketika divisi atau departemen melakukan penyelarasan horizontal.
Divisi atau departemen melakukan penyelarasan horizontal biasanya dengan menuliskan
kebutuhan-kebutuhan divisi atau departemen lain untuk diidentifikasi sebagai
salah satu sasaran strategis divisi atau departemen.
Seringkali divisi atau departemen yang bersangkutan
menuliskan perkiraan kebutuhan departemen lain menurut pandangan mereka tanpa
melakukan konfirmasi. Ketika suatu unit menentukan kebutuhan unit lain tanpa
melakukan konfirmasi ulang terhadap kebutuhan unit tersebut, terjadilah
“myopia” di dalam divisi. Apabila semua divisi atau departemen di dalam
organisasi melakukan hal ini, yang terjadi adalah “organisasi myopia”, yaitu
suatu kondisi ketika masing-masing divisi atau departemen seolah-olah tahu
kebutuhan divisi atau departemen lain, padahal sebenarnya tidak.
Bagaimanakah
langkah-langkah sistematis meyelaraskan peta strategi divisi atau departmen ? Berikut ini adalah lima langkah
dalam penyelarasan vertikal dan horizontal peta strategi divisi atau
departemen.
Strategi Pengembangan Komitmen TQM
Langkah Pertama:
Memahami misi unit kerja dan mengidentifikasi sasaran
strategis organisasi yang relevan bagi unit kerja.
Langkah Kedua:
Mengidentifikasi proses inti, stakeholder dan harapan
stakeholder atau ouput dari unit kerja melalui proses “ focus group discussion”
(FGD).
Langkah Ketiga:
Memformulasikan sasaran strategis unit kerja yang mendukung
pencapaian sasaran strategis perusahaan (lihat langkah 1) dan harapan
stakeholder unit tersebut (lihat langkah 2).
Langkah Keempat:
Menyusun hubungan sebab-akibat antar sasaran strategis unit
kerja.
Langkah Kelima:
Memformulasikan indikator kinerja utama, target, dan
inisiatif strategi bagi masing-masing sasaran strategis unit kerja.
Selanjutnya setelah kelima langkah-langkah tersebut dilakukan,
yang diperlukan adalah melakukan verifikasi ulang apakah setiap divisi atau
departemen didalam organisasi sudah saling mendukung dan selaras. Kadang-kadang
meskipun suatu organisasi telah mengunakan langkah-langkah sistematis dalam
penyelarasan peta strategisnya, tetap saja ada divisi atau departemen yang
hanya fokus terhadap kepentingan unitnya tanpa memperhatikan kepentingan unit
lain.
Untuk itu diperlukan juga pemimpin
yang kuat yang mampu menyeimbangkan kepentingan atau ego masing-masing divisi
atau departemen.
Jadi, jaminan bahwa suatu perusahaan telah membangun peta
strategi yang selaras di tingkat divisi atau departemen adalah kecilnya
pertentangan yang terjadi di antara masing-masing unit kerja dan besarnya
dukungan suatu unit kerja terhadap unit kerja yang lain untuk mencapai kinerja
organisasi yang andal. Bagaimana menurut ANDA?
Kesimpulan:
Secara umum, ada 2 (dua) hal penting yang harus diperhatikan
perusahaan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi strategi untuk
mencapai tujuan dalam mewujudkan visi dan misinya, yaitu:
- Memastikan terjadinya keselarasan antar strategi dari strategi divisi atau departemen harus memperhatikan dan mengakomodasi kepentingan divisi atau departemen yang lain.
- Kecilkan pertentangan dan besarkan dukungan suatu unit kerja terhadap unit kerja yang lain untuk mencapai kinerja organisasi yang andal.
Sumber: dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar